Pages

Sabtu, 11 Oktober 2014

Sifat Dosa



Sifat Dosa
1.     Dosa adalah jenis kejahatan (evil) yang sangat spesifik.
           Pada dasarnya dosa bukanlah sesuatu yang pasif seperti kelemahan, suatu kesalahan, atau suatu ketidaksempurnaan yang darinya kita tidak dapat dituntut untuk bertanggung jawab, tetapi sesungguhnya merupakan suatu permusuhan yang aktif terhadap Tuhan dan merupakan pelanggaran yang aktif terhadap segala hukumNya, yang menyebabkan semua kesalahan.  Dosa bukanlah identik dengan bencana yang datang kepada manusia tanpa peringatan, yang meracuni hidupnya, dan menghancurkan kebahagiaanya, tetapi suatu tindakan kejahatan yang dengan sengaja telah dipilih oleh manusia. (Kej 3:1-6; Yes 48:8; Rom 1:18-32; I Yoh 3:4).

2.     Dosa tidak secara eksklusif tercakup dalam tindakan-tindakan dengan maksud jahat.
          Dosa tidak hanya tercakup dalam tindakan (actus) dengan maksud jahat, tetapi juga dalam kebiasaan (habitus) yang berdosa dan dalam suatu keadaan (status) yang berdosa dari jiwa manusia.  Ketiga hal ini saling terkait satu dengan yang lain.
                                               

3.   Dosa memiliki sifat yang mutlak.
     Dosa bukanlah kebaikan dalam derajat yang lebih rendah, tetapi merupakan kejahatan yang positif. Kebenaran ini jelas ditegaskan oleh Alkitab.  Orang yang tidak mengasihi Allah disebut sebagai orang jahat.  Alkitab tidak pernah menyebut adanya manusia dalam posisi yang netral.  Jika seorang manusia dalam posisi tidak benar dihadapan Allah, maka pastilah dia berada dalam posisi yang salah.

Akibat Dosa

Berkhof langsung membicarakan akibat dosa pada penghukuman dengan mengemukakan 4 butir[1] :
Ø  Kematian rohani
Ø  Penderitaan-penderitaan dalam hidup
Ø  Kematian jasmani
Ø  Kematian kekal

Millard J.Erickson membaginya dlm 3 kategori, yang masing-masing kategori memiliki beberapa butir[2] :

A.   DALAM KAITANNYA DENGAN ALLAH
Ø  Allah membenci orang berdosa (Hos. 9:15; Yer. 12:8; Maz.5:5)
Ø  Manusia secara yuridis objektif bersalah di hadapan Allah
Ø  Penghukuman (misalnya : air bah dan Sodom & Gomorah)
Ø  Kematian (jasmani, rohani, kekal)


      KEMATIAN
       Ancaman hukuman yang diberikan oleh Allah di Firdaus adalah ancaman hukuman mati.  Mati yang di maksud di sini  bukan hanya kematian tubuh, tetapi kematian dari manusia secara keseluruhan, kematian dalam arti yang di maksud dalam Alkitab.   Alkitab tidaklah membedakan antara kematian jasmani dan kematian rohani, sebagaimana kita biasa membedakannya.  Alkitab memiliki pandangan yang sintesis tentang kematian dan menganggapnya sebagai keterpisahan dengan Allah.  Dalam Kej 2:16-17, sebenarnya Allah menyatakan kepada kita ancaman hukuman, yaitu kematian dalam arti yang sepenuhnya, memberitahukan kepada kita bahwa maut masuk ke dalam dunia melalui dosa (Rom 5:12; 6:23).  Kematian tersebut mencakup :
a)     Kematian jasmani adalah bagian dari hukuman terhadap dosa (Kej 3:19).  Kematian jasmani bukanlah sesuatu yang natural, bukan sesuatu yang normal, melainkan sesuatu yang mengerikan, yang tidak normal dan merusak. Kematian jasmani adalah pemisahan yang tidak natural antara jiwa manusia dari tubuhnya.
b)  Kematian rohani menunjuk kepada perpisahan atau putusnya hubungan antara Allah dan manusia, persekutuan antara Allah dan manusia menjadi berhenti dan manusia tidak mampu lagi menghadap atau menghampiri hadirat Allah. Atau dengan kata lain kematian de jure, secara hukum, di hadapan Allah sudah mati. We are counted Guilty because of Adam’s sin. (Baca Roma 5:12-21).  Kita hidup di bawah murka Allah yang mengerikan.
c)     Kematian kekal (eternal death), yaitu perpisahan yang selama-lamanya dari Allah.  Kematian kekal adalah pencampakan manusia secara permanen dari hadirat Allah. Kematian kekal ini boleh dianggap titik puncak kematian rohani, kematian dalam arti mengerikan.  Dalam kematian inilah manusia mendapatkan ganjaran dan siksaan yang setimpal dengan status dan perbuatannya.


B.     DALAM DIRI ORANG BERDOSA

  • Manusia diperbudak dosa (Roma 6:17)
  • Ketidak-relaan menerima kenyataan
  • Dalam butir ini ia menjelaskan misalnya, “mati” diganti dengan “dipanggil dengan tenang”, atau “telah tiada”, “kuburan” diganti dengan “memorial parks”
  •   Berkelit (cari kambing hitam), ingat Adam mempersalahkan Hawa
  • Menyesatkan diri, Yer 17:9; Mat 7:3
  • Tidak sensitif, I Tim.4:2, Ro 1:21.
  • Self-Centeredness
  • Restlessness, tidak pernah mencapai kepuasan hidup
  1.  Segera mengikuti dosa yang pertama, adalah kerusakan total dari natur manusia. Setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, gambar Allah padanya tidak hilang tetapi rusak. Dalam pengertian struktual gambar Allah masih ada, yakni semua karunia, kemampuan dan sumber dayanya tidak musnah oleh dosa. Akan tetapi semuanya itu digunakan untuk perkara yang melawan Allah. Hal yang berubah bukanlah struktur manusia, akan tetapi cara menggunakannya, fungsinya, arahnya.  We are not sinful because we sin, but we sin because we are sinful.  Dosa manusia segera  merambat pada seluruh natur manusia,  seluruh tubuh dan jiwanya menjadi  dicemari oleh dosa, sehinggga hakekat manusia disebut berdosa.  (Man is wholly sinful by nature)  Manusia tidak akan mampu memperbaiki sendiri keadaan bejat (Rom 7:24), karena pusat pemikiran dan kehendak manusia seluruhnya berdosa. Kerusakan manusia jelas dikatakan oleh Alkitab, misalnya dalam Kej 6:5; Maz. 14:3; Rom 7:18.

      Perlu di catat yang di maksud dengan “kerusakan total” bukan berarti :
a.    Orang berdosa sama sekali tidak dapat berbuat baik kepada sesamanya (Mrk 10:21; Mat   7:11; Tit 1:15).
b.       Semua manusia telah menjadi jahat-sejahatnya.
c.       Orang berdosa sama sekali tidak mempunyai kesadaran akan keberadaan Allah  (Rom 2:15)
     Menurut Erickson, kerusakan natur manusia mengakibatkan manusia : flight from reality,   denial sin, self deceit, insensitivity, self centeredness, restlessness.

     2. Perhambaan dari Kehendak (Bondage of will)
           Yaitu ketidakmampuan dari will (kehendak) orang berdosa untuk memalingkan dirinya kepada Allah (berbalik kepada Allah). Dengan kemampuannya sendiri seorang yang berdosa yang masih di luar Kristus tidak memiliki kemampuan untuk membawa kehidupannya menjadi bersesuaian dengan hukum Allah.  Menurut Ibr 11:6, tanpa iman manusia tidak mungkin berkenan kepada Allah.
      Dalam pandangan Agustinus : (lih. R.C. Sproul, Kaum Pilihan Allah (Malang: SAAT, 1996)58-59.
a.   Kondisi Adam sebelum kejatuhan adalah posse non peccare (able not to sin), di mana Adam memiliki kemampuan asali untuk tidak berdosa di dalam kehendak pribadinya.
b.   non posse non peccare. Sesudah jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemampuan asali.  Manusia menjadi atau berada dalam kondisi tidak dapat tidak berdosa.  Dengan kata lain sinful naturenya akan senantiasa mengakibatkan adanya kecenderungan (diperbudak) untuk melanggar hukum Allah.
c.  posse non peccare berarti kondisi manusia sesudah ditebus oleh Kristus, di mana orang percaya memiliki kemampuan untuk melawan kuasa dosa.
d. Keadaan manusia setelah dimuliakan, non posse peccare, di mana manusia memiliki kemampuan untuk tidak berdosa, dan juga tidak mampu untuk berdosa.

C.      DALAM KAITAN DENGAN SESAMA
  • Berkompetisi
  • Tidak mampu Empathi, tidak memperhatikan kepentingan orang lain, Fil 2:3-5
  • Menolak otoritas
  • Tidak mampu mengasihi
      Selain merusak hubungan dengan Allah, natur diri manusia, dosa juga merusak hubungan manusia dengan sesamanya.  Pembunuhan pertama  langsung terjadi (Kej. 4), karena ke iri hatian. Selain itu karena manusia telah menjadi self-centered, self-seeking maka dalam relasinya dengan sesama terjadi kompetisi yang tidak sehat. Manusia tidak mampu untuk memperhatikan sesama (inability to empathize and love). Manusia cenderung untuk mengeksploitasi sesamanya.

Kesimpulan tentang Akibat Dosa
Manusia mengalami kerusakan total. Yang menyangkut segala aspek kehidupan manusia.
Sebab makhluk manusia yang segambar dengan Allah ini bukan jiwa belaka.

Solusi Dari Allah atas Dosa Manusia

          Persoalan dosa tidak dapat diselesaikan menurut cara/usaha manusia, misalnya dengan berbuat baik, amal, pantang dalam hal makanan, bertapa, berziarah dll. 

         Persoalan dosa hanya dapat diselesaikan dengan cara Allah sendiri. Alkitab mengatakan bahwa: “ .. dan tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan (Ibr 9:22). Oleh sebab itu Allah mengutus AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus datang ke dalam dunia, mati di atas kayu salib, mencucurkan darahNya menjadi tebusan bagi dosa manusia. Darah Kristus  menyucikan kita dari segala dosa kita (I Yoh 1:17).  Kristus telah menebus dosa-dosa kita (Efesus 1:7).

Dalam imannya kepada Kristus, manusia kembali diterima oleh Allah, Sang Pencipta.
Manusia tidak lagi “dibawah hukum” tetapi dibawah anugerah” (Roma 6:14).


Apa yang Terjadi Bila Orang Kristen Berdosa ?
1.       Secara status dihadapan Allah, ia tetap / tidak berubah (Roma 8:1; 1 Kor 15:3)
2.       Secara hubungan pribadi dengan Tuhan, mengalami kerusakan (Efesus 4:30; Ibr 12:10)

Implikasi Doktrin Ini :
þ  Ini harus menjadi dasar kita dalam memandang pemasalahan moral, mental dan spiritual manusia. Fakta ini menjelaskan, mengapa berbagai upaya yang dilakukan untuk meredam permasalahan mental, moral dan spiritual manusia tidak efektif. Mengapa? Karena mereka tidak melihat permasalahan manusia yang sesungguhnya yaitu DOSA. Dosa tak dapat direduksi menjadi kebodohan atau ketidak tahuan. Dosa adalah dosa, yang telah merusak manusia. Gereja harus menjadikan ini sebagai dasar dari kotbah, pengajaran dan bebagai aktifitasnya.
þ  Doktrin ini sangat meneguhkan pengertian kita akan keselamatan oleh anugerah semata melalui iman, kelahiran kembali, penebusan dan bukan karena perbuatan.
þ  Doktrin ini membuat kita semakin menyelami betapa besarnya kemurahan Allah.

Penutup
Jika gereja-gereja Kristen mengabaikan, menghaluskan, atau membisu akan realita yang mematikan dari dosa, berarti mereka telah memotong urat nadi penginjilan. Karena kebenaran sederhana tentang dosa, Injil Anugerah menjadi tidak mengenai sasaran, tidak berguna, dan akhirnya tidak menarik.[3]



[1] Teologi Sistematika, Doktrin Manusia, hal.165-169
[2] Christian Theology, hal. 602-619.
[3] Statement dari Cornelius Platinga Jr, dikutip dari artikel J.I Packer , Melakukan dengan Caraku”, dalam This We Believe ( Jakarta: Gospel Press, 2001) 65.

2 komentar:

tallulahhada mengatakan...

No deposit bonus codes - Casino UK
No deposit bonus codes 2021-12-07. 2021-12-07. netteller ✓ Free spins only bonus offers. k9win Use 포커 배열 키보드 promo code 슬롯 게임 No Deposit to get £10 바카라커뮤니티 casino bonus. Free spins expire for 7 days.

caldwellabke mengatakan...

Blackjack Casino Bonus Code - JtmHub
The Casino bonus code is JMART for a free $25 충청남도 출장샵 no deposit bonus + a 서귀포 출장마사지 $25 대구광역 출장샵 no deposit 김제 출장안마 bonus plus 25 free spins! 포천 출장샵 This no deposit bonus gives new players a chance to play

Posting Komentar